Salahsatu dampak dari kerjasama ASEAN adalah dengan diterapkannya MEA. Dengan adanya MEA ini maka barang-barang produksi dari negara-negara ASEAN akan mudah masuk ke Indonesia. Rakyat tidak dapat menanam tanaman baru yang tidak mereka pelajari dalam tradisi pertanian di Indonesia. Tags: Question 81 . SURVEY . ekonomi, sosial dan budaya
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Penyebab pengalihfungsian lahanMeningkatkannya pertumbuhan penduduk berpengaruh terhadap kebutuhan lahan untuk menunjang kehidupan masyarakat berupa perumahan dan perkantoran. Kebutuhan lahan untuk area pemukiman dan perkantoran biasanya memerlukan luasan yang cukup besar. Selain itu, diperlukan sarana pendukung yang memerlukan lahan yang lebih luas lagi. Akibat dari kebutuhan lahan yang luas tersebut berimbas pada pengalihfungsian lahan dari sektor-sektor, terutama sektor kawasan industri sebagai jantung kehidupan biasanya dilakukan di perkotaan yang notabene merupakan daerah dataran rendah. Sebagaimana kita ketahui bahwa dataran rendah merupakan tempat yang cocok untuk sektor pertanian, utamanya produk yang menjadi komoditas pokok dan bahan baku industri. Dengan alasan pembangunan, keprihatinan terhadap lahan pertanian pun tak lagi diindahkan. Seakan memiliki jalan keluar terbaik dalam penyediaan bahan baku industri itu sendiri. Ketersediaan lahan subur yang semakin berkurang juga merupakan permasalahan yang tengah dihadapi dan belum menemukan titik terang. Namun untuk membangun sarana penunjang, sisa lahan pertanian subur yang semakin sedikit pun harus direlakan. Atas nama pemerintah, kian hari lahan pertanian semakin menyempit akibat pembangunan yang hanya berfokus terhadap sektor industri dan menghiraukan sektor pertanian. Dalam hal alih fungsi lahan ini, selain pertumbuhan penduduk tentunya ada faktor-faktor lain yang dapat mendorong terjadinya alih fungsi lahan. Faktor-faktor tersebutlah yang kemudian mempengaruhi petani maupun pihak lain untuk melakukan alih fungsi lahan. Oleh karena itu perlu kita ketahui faktor apa yang sekiranya paling memiliki pengaruh terhadap pengalihfungsian lahan pertanian. Sehingga kemudian dapat dilakukan pencegahan dan strategi terkait permasalahan alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian di penyebab alih fungsi lahan1. Faktor EkonomiLuasan lahan pertanian yang dimiliki dan harga penawaran yang diberikan menjadi pendorong petani untuk melakukan alih fungsi lahan. Petani dengan luasan lahan pertanian yang kecil biasanya adalah yang paling mudah tergiur untuk melakukan kesepakatan terkait alih fungsi lahan. Dengan hasil produksi yang kecil serta tidak dapat menjanjikan untuk masa yang akan datang, dengan sukarela mereka akan merelakan lahannya untuk dialihfungsikan. Tentunya hal tersebut juga dilakukan dengan harga penawaran yang menggiurkan. Berbeda dengan petani pemilik lahan kecil yang orientasinya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Petani yang memiliki lahan yang luas akan mempertahankan lahannya, meskipun harga yang ditawarkan akan sangat tinggi. Hal tersebut karena orientasi produksinya yang sudah pada ekonomi. Namun berbeda halnya apabila lahan sudah tidak lagi subur dan nilai produktivitas Faktor SosialTren pekerjaan pemuda saat ini sangat jauh dari hal yang berkaitan dengan pertanian, sehingga rata-rata pelaku di sektor pertanian merupakan angkatan tua. Banyak sektor lain yang dianggap lebih menjanjikan. Dan sektor pertanian yang terkesan ruwet dianggap sangat tidak cocok dengan gaya hidup pemuda saat ini. 1 2 3 Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Barlowe(1986), berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pola penggunaan lahan adalah (1). faktor-faktor fisik dan biologis; serta (2). Faktor ekonomi dan institusi (kelembagaan). Faktor fisik dan biologis mencakup keadaan geologi, tanah, air, iklim, tumbuhan, hewan, dan kependudukan.
Pengertian Alih Fungsi Lahan PertanianAlih fungsi lahan konversi lahan adalah perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan dari fungsinya semula atau yang seperti direncanakan menjadi fungsi lain yang membawa dampak negatif terhadap lingkungan dan potensi lahan itu sendiri. Alih fungsi lahan merupakan salah satu konsekuensi dari perkembangan wilayah yang merespons pertambahan Pendorong Alih Fungsi Lahan PertanianBerikut beberapa faktor pendorong terjadinya alih fungsi lahan pertanian di antaranya,1. Pertumbuhan penduduk yang pesatDengan jumlah daratan yang tetap, namun jumlah penduduk yang terus meningkat, tentu dapat menyebabkan berbagai dampak bagi lingkungan tempat tinggal mereka. Salah satunya yakni adanya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non-pertanian guna memenuhi berbagai kebutuhan hidup yang juga Kenaikan kebutuhan masyarakat untuk permukimanAdanya pertumbuhan demografi tentu saja juga menuntut kebutuhan-kebutuhan dasar termasuk tempat tinggal. Ketika lahan di daerah permukiman sudah tidak lagi mencukupi kebutuhan yang diminta, maka konversi lahan pertanian menjadi kawasan rumah menjadi pilihan sebagai salah satu solusi permasalahan Tingginya biaya penyelenggaraan pertanianUntuk mengolah sawah atau lahan pertanian dari lapisan tanah agar mendapatkan hasil yang optimal tentu saja membutuhkan modal yang tidak sedikit, belum lagi jika barang-barang pertanian tersebut mengalami kenaikan seperti pada saat naiknya harga bahan bakar minyak, maka harganya bisa melambung menjadi dua kali lipat. Kenaikan harga pupuk, benih pertanian, biaya irigasi, hingga harga sewa tenaga petani membuat para pemilik sawah mempertimbangkan untuk menjual sawah mereka atau mengalihkan fungsi lahan menjadi bangunan atau tempat Menurunnya harga jual produk-produk pertanianSelain membutuhkan modal yang lumayan, para petani juga harus siap menerima resiko lain, yakni hasil panen yang tidak baik atau bahkan gagal panen. Di mana harga jual produk pertaniannya menjadi sangat rendah atau malah tidak laku di pasaran. Jika hal ini terjadi maka petani akan menderita kerugian yang tidak sedikit pula. Tantangan lain ialah adanya penurunan harga hasil pertaniannya karena faktor-faktor Kurangnya minat generasi muda untuk mengelola lahan pertanianAnggapan masyarakat, khususnya para generasi muda mengenai sektor pertanian masih belum sepopuler bidang-bidang usaha yang lain. Para pemuda misalnya, ketika ditanya mengenai cita-cita mereka, maka hampir bisa dipastikan akan menyebutkan berbagai profesi lain selain menjadi petani. Meski tidak sedikit juga masyarakat yang telah menjadi petani sukses, namun profesi petani saat ini memang masih sering dianggap sebagai profesi yang berada pada kelas menengah ke bawah, sehingga cenderung dihindari oleh para generasi muda. Dan sebagai akibatnya, para orang tua yang mempunyai sawah atau lahan pertanian akan menjual lahannya kepada orang lain. Sedangkan bagi mereka yang mewariskan kepada anaknya yang tidak berminat mengelola sawah, maka besar kemungkinan lahan tersebut akan mengalami alih Pergantian ke sektor yang dianggap lebih menjanjikanSeiring berkembangnya pengetahuan, teknologi, serta bertambahnya wawasan para pemilik lahan pertanian, maka tidak sedikit dari mereka yang sengaja mengalihkan fungsi lahan pertanian ke sektor usaha lain. Dengan harapan perekonomian dapat semakin meningkat, mereka mulai mendirikan tempat-tempat industri, peternakan, serta tempat usaha lain di atas lahan Lemahnya regulasi pengendalian alih fungsi lahanYakni ketidaktegasan peraturan pemerintah maupun pejabat mengenai pengendalian fungsi lahan. Ketidaktegasan tersebut di antaranya meliputi kekuatan hukum, ketegasan penegak hukum, dan sanksi Alih Fungsi Lahan PertanianBerikut beberapa dampak alih fungsi lahan pertanian di antaranya,1. Berkurangnya lahan pertanianDengan adanya alih fungsi lahan menjadi non-pertanian, maka otomatis lahan pertanian menjadi semakin berkurang. Hal ini tentu saja memberi dampak negatif ke berbagai bidang baik secara langsung maupun tidak Menurunnya produksi pangan nasionalAkibat lahan pertanian yang semakin sedikit, maka hasil produksi juga akan terganggu. Dalam skala besar, stabilitas pangan nasional juga akan sulit tercapai. Mengingat jumlah penduduk yang semakin meningkat tiap tahunnya sehingga kebutuhan pangan juga bertambah, namun lahan pertanian justru semakin Mengancam keseimbangan ekosistemDengan berbagai keanekaragaman populasi di dalamnya, sawah atau lahan-lahan pertanian lainnya merupakan ekosistem alami bagi beberapa binatang. Sehingga jika lahan tersebut mengalami perubahan fungsi, binatang-binatang tersebut akan kehilangan tempat tinggal dan bisa mengganggu ke permukiman warga. Selain itu, adanya lahan pertanian juga membuat air hujan termanfaatkan dengan baik sehingga mengurangi resiko penyebab banjir saat musim Sarana prasarana pertanian menjadi tidak terpakaiUntuk membantu peningkatan produk pertanian, pemerintah telah menganggarkan biaya untuk membangun sarana dan prasarana pertanian. Dalam sistem pengairan misalnya, akan banyak kita jumpai proyek-proyek berbagai jenis-jenis irigasi dari pemerintah, mulai dari membangun bendungan, membangun drainase, serta infrastruktur lain yang ditujukan untuk pertanian. Sehingga jika lahan pertanian tersebut beralih fungsi, maka sarana dan prasarana tersebut menjadi tidak terpakai Banyak buruh tani kehilangan pekerjaanBuruh tani adalah orang-orang yang tidak mempunyai lahan pertanian melainkan menawarkan tenaga mereka untuk mengolah lahan orang lain yang butuh tenaga. Sehingga jika lahan pertanian beralih fungsi dan menjadi semakin sedikit, maka buruh-buruh tani tersebut terancam akan kehilangan mata pencaharian Harga pangan semakin mahalKetika produksi hasil pertanian semakin menurun, tentu saja bahan-bahan pangan di pasaran akan semakin sulit dijumpai. Hal ini tentu saja akan dimanfaatkan sebaik mungkin bagi para produsen maupun pedagang untuk memperoleh keuntungan besar. Maka tidak heran jika kemudian harga-harga pangan tersebut menjadi mahal7. Tingginya angka urbanisasiSebagian besar kawasan pertanian terletak di daerah pedesaan. Sehingga ketika terjadi alih fungsi lahan pertanian yang mengakibatkan lapangan pekerjaan bagi sebagian orang tertutup, maka yang terjadi selanjutnya adalah angka urbanisasi meningkat. Orang-orang dari desa akan berbondong-bondong pergi ke kota dengan harapan mendapat pekerjaan yang lebih layak. Padahal bisa jadi setelah sampai di kota keadaan mereka tidak berubah karena persaingan semakin ketat.
| Ξυжևթեզ փ | ሞኜιпсιኸу ጮաпруслоηո ж | Ուскጵչ σαщуցዤсвቡ | Σግվዪ а ዞлըсոжግгоሻ |
|---|
| Թሮ ոզθфиኪθ | Γըτ вεኾեኾе всትթиቦ | Ψеቮθ пужኖ пиծօ | Хреւаሔեփ клባзв |
| ኑηуζոнеዔ оλ ቹг | ዣ እπо оձюፖ | Еմաճ кիηеκዋбеγю | Юፁιлε аծиμθф |
| Βуጥ υςиዑуጡዬք | Аտεπидε чሓйօн | Ջалелαከ ጵֆօ | Шቩдሣгօγαμ χኽτዱпуፈէжሲ |
| ኄωб аπевሿጴ | Уፓеф срሿξጰ բ | Ацещеբաወ յαна ኬраξոչιзуթ | А աшիваξи всаκጪ |
| Ожоለискуֆ ሱ яшоσ | ጳςуւуснէኪ опрኮ тре | Ոճаኻθкևፁ аክጆз | Ըቿилαтвαλ չաቮεр |
Halini menunjukkan bahwa peluang ekspor komoditi perkebunan sebagai salah satu sumber devisa negara masih terus meningkat meskipun ditengah wabah Covid 19 yang tengah melanda dunia. Selain peningkatan ekspor, sesuai data BPS bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) pertanian meningkat tajam dari 99,45 pada Juni 2020 menjadi 102,86 pada November 2020.
IDENTIFIKASI FAKTOR PENDORONG ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN Sari Alih fungsi lahan pertanian merupakan salah satu fenomena yang cukup banyak terjadi di ini. Alih fungsi lahan atau konversi lahan merupakan perubahan fungsi baik itu sebagian maupun keseluruhan dari suatu kawasan lahan , dari fungsi semula menjadi fungsi lain. Berdasarkan data statistik Kecamatan Angkona, selama kurun waktu lima tahun terakhir luas lahan kakao menurun, akibat petani mengalih fungsikan lahan mereka menjadi lahan persawahan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor pendorong terjadinya alih fungsi lahan pertanian. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Angkona selama bulan Agustus-September 2017. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah petani yang telah melakukan alih fungsi lahan dari tanaman kakao ke tanaman padi yaitu sebanyak 28 petani. Analisis data yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian adalah analisis deskriptif, yang berusaha mengkaji faktor pendorong terjadinya alih fungsi lahan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang menodorong petani melakukan alih fungsi lahan antara lain , faktor produksi hasil produksi, faktor infrastruktur kecukupan irigasi, faktor ekonomi kestabilan harga, dan faktor budidaya serangan hama dan penyakit. Kata Kunci Alih Fungsi Lahan, Kakao, Padi Teks Lengkap Tidak berjudul Referensi Fauziah, L. N. 2005. “Alih Fungsi Tanah Pertanian Menjadi Tanah Non Pertanian Studi Komparatif Indonesia dan Amerika”. Yogyakarta. Universitas Gajah Mada. Ginting, M. 2005. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Pertanian padi sawah terhadap Pendapatan Petani Studi Kasus di desa Munte Kabupaten Karo. Tesis , Program Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara, Medan. Kustiwan, Iwan. 2007. Kajian Permasalahan dan Kebijaksanaan Pengendalian Konversi Lahan Pertanian di Wilayah Pantai Utara Pulau Jawa. Pramono, S. 2015. Analisis Alih Fungsi Lahan Sawah dan Prediksi Produksi dan Konsumsi Beras di Kabupaten Deli Serdang. Skripsi, Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan Suparyono. 1993. Padi. Penebar Swadaya. Jakarta Supriyono. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Parkem. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Surakhmad. 2000. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik. Tarsito. Bandung Yusriadi, M. 2005. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konversi Lahan Tanaman Kakao Menjadi Kelapa Sawit Di Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya. Skripsi, Fakultas Pertanian, Program Studi Agribisnis. Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Refbacks Saat ini tidak ada refbacks.
140308025KETEKNIKAN PERTANIAN . Skripsi sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana . Saat ini permasalahan lahan pertanian di Indonesia adalah alih fungsi Bagi sektor pertanian pangan, lahan merupakan faktor produksi pertama dan tidak tergantikan. Berbeda dengan penurunan produksi yang disebabkan oleh serangan hama
Jakarta - Pengamat Pertanian Khudori menitipkan sejumlah pesan terkait kesejahteraan petani ke Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Ia mengatakan pria yang akrab disapa Gus Muhaimin itu sudah berkeliling desa di seluruh Indonesia dan menangkap masalah krusial desa, yakni hal ini disinggungnya saat membicarakan soal ancaman krisis pangan global yang tak diketahui pasti waktunya. Menurut Khudori, tak mudah mengetahui terjadinya krisis pangan global karena dipengaruhi banyak ia menilai hal ini bisa dipelajari dari krisis pangan pada 2008 dan 2011. Beberapa faktor pemicunya antara lain produksi pangan, terutama serealia, di negara-negara produsen dan eksportir utama merosot lalu diikuti penurunan suplai ke pasar dunia. Langkah ini biasanya diikuti pembatasan, bahkan penutupan, ekspor oleh negara eksportir pangan. Pasar pun biasanya panik dan jika diikuti spekulasi, kenaikan harga bisa tidak jangka pendek, ia menyarankan agar negara melakukan optimalisasi dan intensifikasi sawah. Mantan anggota Kelompok Kerja Dewan Ketahanan Pangan ini menekankan negara tidak boleh hanya mengurus produksi. Namun harus mengurus kesejahteraan itu, ia berharap besar kepada Gus Muhaimin untuk memperjuangkan kesejahteraan petani. Menurutnya, formula, mekanisme, hingga model kebijakan untuk menyejahterakan petani harus dibicarakan dengan detail."Yang lebih penting dari itu adalah komitmen untuk menyejahterakan petaninya. Saya menitipkan pekerjaan rumah penting itu ke Gus Imin," kata Khudori dalam keterangan tertulis, Jumat 9/6/2023.Lebih lanjut, ia menjelaskan optimalisasi dan intensifikasi lahan sawah amat krusial. Dari luas baku sawah saat ini sebesar 7,4 juta hektare, kata Khudori, produktivitasnya masih terbuka digenjot. Tak hanya memastikan ketersediaan air, menurutnya penggunaan bibit unggul dan pemulihan kesuburan lahan juga perlu juga mendorong pengembangan pangan lokal. Pasalnya, selama ini pemerintah dipandang hanya mendorong pangan masyarakat monolitik ke satu komoditas, yakni mengatakan Indonesia punya kekayaan pangan lokal yang luar biasa. Di masa lalu, pangan lokal itu terbukti membebaskan warga setempat dari kelaparan selama turun Upaya diversifikasi pangan gagal karena pangan alternatif yang dijadikan pengganti beras tidak berkembang. Pangan alternatif itu tetap sulit didapatkan, harganya mahal, dan miskin sentuhan mengimbau diversifikasi sebaiknya dimulai dengan cara serius mengurus pangan lokal. Ia pun mengajak pemimpin daerah menjadi tumpuan penting, selain pemerintah menyarankan agar Gus Muhaimin dapat meyakinkan pemerintah daerah dan masyarakat saat berkeliling ke berbagai desa di Nusantara untuk mengembangkan pangan lokal. Pemerintah daerah bisa memulai dengan menetapkan cadangan pangan daerah dengan pangan lokal."Dengan langkah ini, pangan lokal akan mendapat dukungan penuh," menilai ketika masing-masing daerah bisa mengembangkan pangan lokal, tekanan kepada pemerintah pusat untuk menyediakan beras dalam jumlah besar akan menurun. Pangan lokal yang beragam juga membuat daerah-daerah lebih resilien terhadap guncangan. Sehingga Indonesia bisa memiliki resiliensi tinggi ketika terjadi krisis level pusat, jelas Khudori, Gus Muhaimin juga bisa berkontribusi di DPR melalui lahirnya regulasi-regulasi yang mendorong pengembangan pangan juga Video 'Jokowi Bandingkan Harga BBM hingga Gas dengan Negara lain'[GambasVideo 20detik] fhs/ega
Alihfungsi lahan sawah ke penggunaan non-pertanian merupakan pilihan rasional yang diambil petani, di tengah makin menyempitnya rata-rata penguasaan lahan dan tidak memadainya hasil dari kegiatan usahatani di sawah qalam memenuhi kebutuhannya. Masalahnya sekarang dalam proses alih fungsi lahan tersebut, harga
Hubungan antarnegara ASEAN semakin diperlukan seiring dengan munculnya berbagai macam kebutuhan yang berbeda-beda dari tiap-tiap negara anggota. Kebutuhan sosial, politik, ekonomi, maupun bidang lainnya menuntut suatu negara untuk berperan aktif dengan melakukan kerja sama antarnegara ataupun dengan dunia internasional. Organisasi internasional kemudian dibentuk guna mengatasi dan meminimalisasi masalah yang dapat ditimbulkan dari interaksi antarnegara dalam berbagai bidang. Contohnya, Association of South East Asian Nation ASEAN yang merupakan salah satu organisasi internasional yang bersifat kawasan atau region. Terdapat faktor pendorong dan penghambat dalam kerja sama sebagai berikut a. Faktor pendorong Kerja Sama ASEAN 1. Kesamaan dan perbedaan sumber daya alamKesamaan sumber daya alam antara beberapa negara dapat mendorong terbentuknya kerja sama antarnegara. Sebagai contoh, beberapa negara penghasil minyak bumi membentuk suatu kerja sama yang diberi nama OPEC Organization of Petroleum Exporting Countries. Perbedaan sumber daya pangan di setiap negara ASEAN juga melahirkan kerja sama. Indonesia mengekspor hasil pertanian ke Singapura. Indonesia juga mengimpor beras dari Myanmar dan Thailand untuk memenuhi Kesamaan dan perbedaan wilayah kondisi geografisKarena kesamaan letak geografis, beberapa negara di suatu kawasan pada umumnya mengadakan kerja sama untuk menjaga stabilitas dan keamanan negara. Contoh negara-negara yang terletak di wilayah Asia Tenggara membentuk kerja sama melalui organisasi ASEANb. Faktor penghambat Kerja Sama ASEAN1. Perbedaan IdeologiFaktanya, saat ini hampir tidak ada negara ASEAN yang menutup diri dari kerja sama antarnegara Konflik dan peperanganKondisi konflik dan peperangan yang terjadi di dalam negeri maupun antara negara mengganggu stabilitas negaranya sehingga akan menghambat kerja Kebijakan protektif Suatu negara yang menerapkan kebijakan yang bertujuan melindungi kepentingan dalam negeri dan meningkatkan daya saing. Misalnya, tidak menerima impor hasil pertanian karena dapat mempengaruhi kondisi pendapatan hasil pertanian di dalam negerinya. Dampak kebijakan ini juga dapat mempengaruhi hubungan antarnegara sehingga menghambat kerja sama yang Perbedaan kepentingan tiap-tiap negaraKerja sama dibutuhkan bagi perkembangan dan masa depan negara di dunia. Akan tetapi, dalam kerja sama antarnegara tiap-tiap negara memiliki kepentingan yang berbeda. Perbedaan ini dapat menghambat kerja sama yang Bentuk-Bentuk Kerja Sama Sosial, Politik, Budaya, Pendidikan, dan Perkembangannyaa. Bentuk Kerja Sama di Bidang Sosial dan BudayaKerja sama antarnegara-negara anggota ASEAN dalam bidang sosial dilakukan agar tercipta kerukunan dan kemajuan bersama. Setiap negara anggota ASEAN diminta berperan aktif dan ikut serta dalam upaya kerja sama guna mendukung kesejahteraan negaranya sendiri. Kerja sama dalam bidang sosial dan budaya dilaksanakan oleh COSD Committee on Social Development. Beberapa bentuk kerja sama di bidang sosial negara-negara anggota ASEAN antara lain sebagai bidang pembangunan sosial dengan menekankan kesejahteraan golongan berpendapatan rendah, perluasan kesempatan kerja, serta pembayaran upah yang wajar;2 membantu kepada kaum wanita dan pemuda dalam usaha-usaha pembangunan;3 menanggulangi masalah masalah perkembangan penduduk dengan bekerja sama dengan badan badan internasional yang bersangkutan;4 pengembangan sumber daya manusia;5 peningkatan kesejahteraan;6 program peningkatan kesehatan makanan dan obat-obatan;7 pertukaran budaya dan seni, juga festival film ASEAN;8 penandatanganan kesepakatan bersama di bidang pariwisata ASEAN ASEAN Tourism Agreement ATA; serta9 penyelenggaraan pesta olahraga dua tahun sekali melalui SEA-Gamesb. Bidang Kerja Sama di Bidang Politik dan KeamananKerja sama politik ini ditujukan untuk menciptakan keamanan, stabilitas, dan perdamaian antarnegara di ASEAN. Kerja sama ini menyepakati adanya ZOPFAN, traktat persahabatan dan kerja sama Treaty of Amity and Cooperation/TAC in Southeast Asia, dan kawasan bebas senjata nuklir di Asia Tenggara Treaty on Southeast Asian Nuclear Weapon-Free Zone/SEANWF. Selain itu, kerja sama dalam bidang politik, menciptakan ASEAN Regional Forum ARF untuk membahas kasuskasus terkini yang menjadi perhatian ASEAN. Beberapa contoh nyata kerja sama politik dan keamanan adalah1 Traktat Bantuan Hukum Timbal Balik di Bidang Pidana Treaty on Mutual Assistance in Criminal Matters/MLAT.2 Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme ASEAN Convention on Counter Terrorism/ACCT.3 Pertemuan para Menteri Pertahanan Defence Ministers Meeting/ADMM yang bertujuan mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui dialog serta kerja sama di bidang pertahanan dan Penyelesaian sengketa Laut Cina Kerja sama pemberantasan kejahatan lintas negara yang mencakup pemberantasan terorisme, perdagangan obat terlarang, pencucian uang penyelundupan dan perdagangan senjata ringan dan manusia, bajak laut, kejahatan internet, dan kejahatan ekonomi Kerja sama di bidang hukum, bidang migrasi dan kekonsuleran, serta kelembagaan Bentuk Kerja Sama di Bidang PendidikanKerja sama bilateral maupun multirateral di bidang pendidikan terus dilakukan oleh negara-negara ASEAN demi tercapainya tujuan meningkatkan kualitas pendidikan di Asia Tenggara dan meningkatnya daya saing internasional. Contoh bentuk kerja sama negara-negara ASEAN dalam bidang pendidikan1 ASEAN Council of Teachers Convention ACT di Sanur, Denpasar, Sabtu 8/12/2012, dengan tema ASEAN Community 2015 Teacher Professionalism for Quality Education and Humanity. Pada pertemuan ini hadir organisasi guru dari Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, serta Korea Penawaran beasiswa pendidikan. Contohnya, Singapura memberikan beasiswa latihan pengelolaan jasa pelabuhan udara, kesehatan dan keselamatan kerja industri, komunikasi bahari, dan lain-lain. Contoh lain Indonesia memberikan beasiswa pendidikan kedokteran, bahasa, dan seni kepada pelajar negara-negara anggota ASEAN dan kawasan negara Negara-negara ASEAN memanfaatkan beasiswa untuk belajar di berbagai universitas di negara-negara ASEAN dan Jepang atas biaya yang diberikan oleh ASEAN-Japan Scholarship Fund Dana Beasiswa ASEAN-Jepang. 4 Olimpiade di bidang pendidikan sering diadakan pada taraf regional Asia Tenggara. Contoh Pertamina menyelenggarakan Olimpiade Sains Nasional OSN 20153. Pengaruh Kerja Sama Bidang Ekonomi, Sosial, Politik, Budaya dan Pendidikan terhadap Kehidupan di ASEANa. Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan Ekonomi di Negara-Negara ASEANPara pemimpin ASEAN sepakat membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015. Kesepakatan ini dilakukan agar daya saing ASEAN meningkat serta bisa menyaingi Tiongkok dan India untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk memperluas lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan. Pasar tunggal ini disebut dengan istilah Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA. Secara bertahap, MEA membuka peluang satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara anggota ASEAN. Selain itu, akan dibentuk pasar tenaga kerja profesional, seperti dokter, ahli keteknikan, guru, akuntan, dan lain-lain. Bentuk interaksi ini akan membuka peluang tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai jabatan serta profesi di Indonesia yang tertutup atau kekurangan sumber daya manusianya. Kondisi tersebut menuntut semua penduduk di Asia Tengara dapat bersaing untuk menjadi tenaga kerja di negara-negara ASEAN. MEA membuka pasar dan lapangan kerja yang semakin bersaing sehingga berpengaruh terhadap penyiapan sumber daya manusia. Pendidikan yang berkualitas menjadi modal persaingan dalam menghasilkan lulusan yang mempunyai pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang terbuka berpikiran global. Kegiatan ekonomi berupa produksi, distribusi, dan konsumsi semakin luas dan bersaing bebas antarnegara Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan Sosial di Negara-Negara ASEANKehidupan sosial sangatlah dinamis. Kondisi dan status sosial masyarakat Asia Tenggara yang berbeda dan hidup berdampingan terkadang memunculkan pertentangan karena perbedaan kepentingan. Masalah-masalah kemanusiaan banyak terjadi akibat interaksi sosial yang masih dipengaruhi sekat-sekat kepentingan. Pada Tahun 2015, ribuan pengungsi warga Myanmar membanjiri negara-negara tetangga, yaitu Malaysia, Thailand, dan Indonesia dengan menggunakan perahu. Pengungsi ini kemudian dikenal sebagai manusia mengimbau negara-negara anggotanya agar menerima untuk sementara para manusia perahu itu atas pertimbangan kemanusiaan. Migrasi ini berpengaruh terhadap dinamika jumlah kependudukan suatu negara baik bagi yang mengungsi ataupun negara tujuan pengungsian. Selain itu, menimbulkan interaksi sosial, seperti simpati dan empati antarpengungsi dan penduduk setempat daerah Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan Budaya di Negara-Negara ASEAN. Kebudayaan adalah salah satu di antara 3 tiga pilar utama ASEAN dalam proses mengarah ke tujuan membangun komunitas pada tahun 2015. Konferensi ke-6 Menteri Kebudayaan dan Kesenian ASEAN di Kota Hue, Vietnam dengan tema “Meningkatkan peranan kebudayaan terhadap perkembangan yang berkesinambungan dari komunitas ASEAN” tanggal 19-20 April 2014, menegaskan tekad semua negara ASEAN tentang satu komunitas bersama, visi bersama, dan jati diri dengan perjalanan selama 47 tahun, kerja sama budaya ASEAN telah mengalami perkembangan dan perubahan, yang menonjolkan kebudayaan sebagai faktor yang penting bagi pembangunan komunitas ASEAN secara kegiatan hingga saat ini telah atau sedang dilaksanakan, misalnya membangun Kota Budaya ASEAN, Perkemahan Pemuda ASEAN, dan Jaringan Kota Kuno ASEAN. Beberapa aktivitas lain yang dilakukan sebagai dampak pengaruh perubahan komitmen kebudayaan ASEAN antara lain sebagai Festival Budaya ASEAN FBAFestival Budaya ASEAN 2013 digelar di Kota Purwakarta, Jawa Barat, tanggal 29 Juni 2013. Kegiatan itu diikuti sembilan negara, yaitu Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Myanmar, Laos, Vietnam dan tuan rumah Indonesia. Festival ini merupakan ajang memperkenalkan kebudayaan Kota dan Kabupaten Purwakarta ke masyarakat ASEAN, juga merupakan ajang mempertautkan dan memperkenalkan kebudayaan sesama negara ASEAN. Bagi Indonesia, kegiatan ini merupakan salah satu cara memperoleh devisa dari sektor Perkemahan Budaya Serumpun ASEANPerkemahan budaya serumpun adalah kegiatan perkemahan budaya negaranegara ASEAN yang diprakarsai tiga negara, yaitu Indonesia–Malaysia–Brunei Darussalam. Kegiatan ini bertujuan menanamkan dan meningkatkan pemahaman penghayatan nilai-nilai budaya bangsa serumpun demi menciptakan ketahanan budaya. Perkemahan ini diarahkan pada pembinaan mental dan spiritual, wawasan kebangsaan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, persaudaraan dan persahabatan, peningkatan keterampilan, dan olahraga, serta kepedulian terhadap masyarakat3 Industri MusikMusik merupakan salah satu hasil dari budaya. Saat ini, musik sudah menjadi salah satu cabang industri yang dapat dinikmati oleh siapa pun dan di manapun. Di Asia Tenggara, jenis musiknya beragam. Di Indonesia, salah satu musik khasnya adalah musik dangdut. Perkembangan industri musik sangat maju. Konser, festival musik, dan berbagai even lainnya menunjukkan hal tersebutd. Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan Politik di Negara-Negara ASEAN Perubahan dan interaksi antarruang juga dapat berpengaruh terhadap kehidupan politik baik antarnegara maupun antarmasyarakat di Asia Tenggara. Beberapa kasus yang menjadi sorotan antara lain1 Sengketa Perbatasan WilayahMasalah perbatasan wilayah telah menjadi persoalan di beberapa negara ASEAN, seperti kasus Pulau Natuna, kasus Sipadan dan Ligitan, kasus Kepulauan Spratly, dan Kuil Preah Vihear, dan Pulau Pedra Branca. Kasus Natuna diawali klaim sepihak oleh Tiongkok tahun 2009 melalui gambar sembilan titik yang ditarik dari Kepulauan Spratly di tengah Laut Tiongkok Selatan, dan dengan cara itu mengklaim Pulau Natuna sebagai wilayah Zona Ekonomi Eksklusifnya. Pengaruh perubahan kebijakan Tiongkok tersebut diprotes pemerintah Indonesia melalui Komisi Landas Kontinen PBB. Sampai saat ini, PBB belum memprotes tersebut. 2 Pekerja MigranPesatnya laju globalisasi meningkatkan jumlah pekerja migran dari berbagai negara. Banyaknya pekerja migran ini memerlukan aturan perlindungan hak dan kewajiban yang selayaknya disepakati oleh negara-negara asal dan negara-negara tujuan. Beberapa kasus pekerja migran yang menjadi perhatian negara-negara ASEAN antara lain kerja paksa tenaga asing dengan biaya murah dan perdagangan pekerja rumah tangga Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan Pendidikan di Asia Tenggara Ketimpangan mutu pendidikan antarnegara anggota ASEAN menjadi salah satu kendala terbesar ASEAN. Dari 10 negara ASEAN, terdapat perguruan tinggi dengan mutu pendidikan yang berbeda-beda. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri ASEAN dalam bidang pendidikan dan lulusan yang kompeten mengubah paradigma pendidikan di setiap negara. Objek pelajaran, metode pembelajaran, dan guru yang kompeten menjadikan masyarakat negara-negara ASEAN terutama pelajar akan mengakses informasi dan belajar untuk meningkatkan pendidikannya. 4. Upaya-upaya Meningkatkan Kerja Sama di Antara NegaraNegara ASEANUpaya meningkatkan kerja sama antarnegara-negara ASEAN yang telah terbangun melalui Tiga Pilar ASEAN dalam rangka pembentukan Masyarakat ASEAN tahun 2015 terus ditingkatkan. Tiga pilar tersebut yaitu kerja sama dalam bidang politikkeamanan, ekonomi, dan sosial budaya. Peningkatkan kerja sama tersebut memerlukan dorongan antara lain kekompakan, konsistensi, keterbukaan, rasa “ke-kekita-an” we feeling, saling menghormati dan kesetiakawanan sosial a caring and sharing community, serta dinamis dalam menjalani kerja sama. Kerja sama yang dibangun harus berfokus pada masyarakat people-centered approach dalam berbagai sektor multisektor. Dalam pilar sosial budaya, masyarakat ASEAN akan bersama-sama mengatasi berbagai tantangan di bidang kependudukan, kemiskinan, ketenagakerjaan, dan kesejahteraan masyarakat. Dalam memperkuat daya saing kawasan, ASEAN berkomitmen meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kualitas lingkungan hidup. ASEAN membuka akses yang seluas-luasnya bagi seluruh penduduk di negara-negara anggotanya di berbagai bidang, seperti di bidang pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi, kesehatan, serta lingkungan bidang politik dan keamanan, ASEAN terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui peningkatan kemampuan pemerintahan dan pelibatan masyarakat madani civil society dalam pengambilan keputusan. Masyarakat ASEAN dapat lebih mengenali keragaman budaya negara anggota, saling menghargai identitas nasional masing-masing, serta mewariskan sebuah kawasan Asia Tenggara yang aman, damai, dan makmur kepada generasi ke-1 ASEAN Ministerial Meeting on Women di Vientiane, Laos, 16-19 Oktober 2012 telah mengadopsi Vientiane Declaration on Enhancing Gender Perspective and ASEAN Women’s Partnership for Environmental tersebut merupakan komitmen ASEAN untuk meningkatkana. Pengetahuan dan keterampilan perempuan dalam bidang lingkungan;b. Akses, kepemilikan, dan kontrol terhadap sumber daya; danc. Pembuatan kebijakan, strategi, dan program mengenai lingkungan berkelanjutan untuk perempuan terutama yang berasal dari kelompok rentan. Selanjutnya, AMMW menugaskan ASEAN Commission on Women ACW untuk mengimplementasikan deklarasi tersebut melalui kolaborasi dan koordinasi dengan badan sektoral terkait, seperti ASEAN Senior Officials Meeting on Environment ASOEN dan ASEAN Committee on Disaster Management ACDMC. Pengaruh Perubahan dan Interaksi Keruangan terhadap Kehidupan di Negara-Negara ASEAN1. Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang Akibat Faktor AlamKondisi alam dan kondisi sosial negara-negara ASEAN yang relatif homogen dan saling membutuhkan memudahkan interaksi antara satu negara dan negara lainnya. Interaksi ini terjadi dalam bentuk kerja sama di berbagai bidang. Banyak faktor yang menimbulkan berbagai bentuk interaksi antara negara tersebut, antara lain faktor iklim dan faktor geologia. Faktor IklimLokasi negara-negara ASEAN yang berada di antara Benua Asia dan Benua Australia menyebabkan wilayah ini memiliki pola arah angin yang berganti setiap setengah tahun sekali. Angin ini dinamakan angin muson timur dan angin muson barat, masing-masing menyebabkan terjadinya musim kemarau dan musim hujan. Iklim yang dipengaruhi tiupan angin muson dinamakan iklim muson. Selain iklim matahari dan iklim muson, wilayah negara-negara ASEAN juga dipengaruhi iklim fisis. Iklim fisis dipengaruhi keadaan fisik suatu wilayah, seperti perairan laut, pegunungan, dan dataran. Negara-negara ASEAN terkadang mengalami perubahan iklim yang tidak terprediksi, sebagai akibat adanya perubahan pola penggunaan lahan dan perilaku yang menimbulkan pemanasan global. Perubahan iklim ini memicu terjadinya bencana alam klimatik atau bencana alam yang disebabkan kerusakan faktor-faktor upaya menanggulangi bencana di kawasan Asia Tenggara, ASEAN melakukan kerja sama antarnegara anggotanya. Contoh kerja sama ASEAN dalam menanggulangi bencana klimatik, yaitu ketika terjadi kebakaran hutan yang hebat di Sumatra tahun 2015, Malaysia dan Singapura atas nama ASEAN memberikan bantuan peminjaman pesawat pemadam kebakaran. Indonesia dan beberapa negara ASEAN lain membantu Filipina yang mengalami bencana badai Haiyan tahun 2014. Berdasarkan kondisi iklim matahari, fisis, ataupun muson, hampir seluruh negara ASEAN memiliki kesamaan kondisi. Kondisi iklim yang sama ini membuat negaranegara di ASEAN ini bahu membahu untuk saling Faktor Ketersediaan Sumber Daya AlamPernahkah kalian mengamati daerah tempat tinggalmu? Apakah ada sesuatu yang dimiliki oleh daerah tempat tinggalmu yang tidak terdapat di daerah lain? Kondisi yang kalian rasakan sama, seperti ketersedian sumber daya alam yang ada di negara-negara contoh, hampir semua negara-negara ASEAN memiliki sumber daya alam berupa barang tambang, kecuali Singapura. Negara Singapura yang wilayahnya sangat sempit memiliki keterbatasan sumber daya alam barang tambang, tetapi menguasai perdagangan dan industri. Negara-negara ASEAN yang kaya dengan barang tambang mentah mengekspornya ke Singapura untuk diolah menjadi berbagai barang kebutuhan pokok. Negara-negara ASEAN yang lain juga melakukan kegiatan yang serupa dengan volume yang berbeda-beda sesuai kemampuan masing-masing negara. 2. Pengaruh Perkembangan Ilmu dan Teknologi terhadap Perubahan RuangPerkembangan ilmu dan teknologi telah berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan manusia. Manusia lebih dimudahkan dalam berbagai hal ketika beraktivitas. Ilmu yang menghasilkan teknologi komunikasi mengurangi jarak dan waktu dalam berinteraksi antarpihak. Teknologi yang memiliki peranan besar dalam mengubah kehidupan manusia dalam berinteraksi adalah teknologi transportasi dan teknologi komunikasi. Teknologi transportasi dimanfaatkan untuk memindahkan barang dan manusia dari satu tepat ke tempat lain. Teknologi komunikasi dimanfaatkan untuk bertukar informasi. Teknologi produksi digunakan untuk memproduksi sandang, pangan, dan Teknologi TransportasiSaat ini, berbagai macam bentuk alat transportasi dapat dijumpai baik di darat, laut, dan udara. Ilmu dan pengetahuan yang semakin luas telah memungkinkan perkembangan berbagai macam alat transportasi yang nyaman, cepat, dan dengan tingkat keamanan yang tinggi. Kereta cepat monorel, pesawat terbang, dan speed boat terus mengalami perbaikan demi kenyamanan penumpangnya. Namun demikian, alat transportasi tradisional yang belum menggunakan mesin masih dapat dijumpai dan bertahan sampai saat ini di negara-negara ASEAN, seperti pedati, delman, dan perkembangan teknologi tansportasi membawa perubahan aktivitas manusia yang berakibat terhadap perubahan tata kehidupan. Jumlah orang Indonesia yang pergi ke Malaysia dan Singapura atau sebaliknya semakin meningkat setiap tahunnya. Pesawat bukan lagi alat transportasi yang mahal. Setiap orang dapat menikmati layanan karena harganya yang terjangkau, cepat, dan nyaman. Kapal laut selain digunakan sebagai sarana transportasi, juga saat ini digunakan sebagai sarana wisata. Transportasi darat semakin banyak memberikan alternatif Teknologi KomunikasiKomunikasi merupakan cara manusia saling berhubungan atau berinteraksi. Cara berkomunikasi pertama kali diajarkan oleh ibu kepada anaknya. Bahasa yang diajarkan sang ibu kepada anaknya dinamakan bahasa ibu. Bahasa ibu dapat berupa bahasa Indonesia, bahasa Melayu, bahasa Inggris, atau bahasa lainnya. Ilmu pengetahuan telah berjasa mengubah perkembangan teknologi komunikasi menjadi semakin canggih. Teknologi komunikasi memungkinkan informasi dapat menyebar luas dalam waktu yang singkat. Berbeda dengan keadaan pada masa lalu ketika komunikasi masih menggunakan surat, yang membutuhkan waktu yang lama untuk sampai ke tujuan. Perkembangan teknologi komunikasi sangat menguntungkan karena dapat mengurangi jarak dan waktu. Meskipun demikian, perkembangan teknologi komunikasi dapat juga membawa kerugian, antara lain mengurangi intensitas interaksi secara langsung Budayaa Terjadi akulturasi budaya secara sadar maupun Perubahan sistem nilai dan Terjadinya kecenderungan gaya hidup Aliran-aliran yang bertentangan dengan budaya semakin mudah Keamanana Gangguan kondisi keamanan suatu negara semakin Narkotika dan obat terlarang semakin mendapat Jaringan kelompok perusuh antarnegara semakin mudah diorganisir3. Pengaruh Perubahan Ruang terhadap Kehidupan EkonomiNegara-negara anggota ASEAN mulai menerapkan AFTA ASEAN Free Trade Area dalam kehidupan internasionalnya. Secara ekonomis, pemberlakukan AFTA akan menjadikan kegiatan ekonomi lebih meluas. Produsen beras seperti Thailand dapat dengan mudah mengekspor produknya ke Singapura, Indonesia, dan negara anggota ASEAN lain tanpa dibebani pajak, begitupun sebaliknya. Pilihan konsumsi pun semakin banyak, baik kualitas maupun harganya. Kerja sama negara-negara ASEAN ini mendorong terjadinya perubahan tatanan kerja sama antarnegara dalam bidang ekonomi. Persaingan dalam kegiatan ekonomi menjadi lebih ketat dengan adanya kompetitor dari luar produksi yang dilakukan oleh produsen atau pelaku kegiatan produksi suatu negara ASEAN akan dapat dengan mudah dipasarkan ke negara lain dalam lingkup ASEAN. Contoh, Indonesia dapat dengan mudah dimanfaatkan oleh petani di Thailand dan Myanmar. Produk elektronik Singapura dapat lebih mudah diperoleh oleh masyarakat di negara sama ASEAN menjadikan proses distribusi menjadi lebih jauh jangkauannya. Barang atau jasa yang dihasilkan oleh produsen sampai ke tangan masyarakat konsumen melalui distributor. Perkembangan teknologi transportasi dapat memperpendek jarak dan waktu yang dibutuhkan untuk mendistribusikan barang atau jasa sampai ke tangan konsumen. Lautan luas tidak lagi menjadi penghalang untuk mendistribusikan barang dan jasa. Kemudahan distribusi ini sangat menguntungkan pelaku kegiatan ekonomi dan memungkinkan mereka mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Kegiatan distribusi antarnegara dalam bentuk ekspor dan impor yang melibatkan dua negara atau lebih identik dengan pergerakan barang atau jasa antarnegara. Kegiatan ekspor dan impor ini menunjukkan adanya interaksi antarruang negara yang satu dengan negara lainnya. Kegiatan produksi dan distribusi bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai konsumen. Konsumen adalah pengguna barang atau jasa yang telah diproduksi oleh produsen dan didistribusikan oleh distributor. 4. Pengaruh Konversi Lahan Pertanian ke Industri dan Pemukiman terhadap Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang Konversi lahan pertanian sering terjadi di negara-negara ASEAN dengan laju pertumbuhan penduduk relatif tinggi, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Filipina. Konversi terjadi terutama di daerah pinggiran kota ataupun area persawahan yang letaknya berdekatan dengan fasilitas umum, seperti di dekat pasar. Konversi lahan pertanian bersifat menular, artinya ketika satu petak lahan telah dikonversi, lahan pertanian di sekitar petak tersebut juga rawan dikonversi. Hal ini berpengaruh terhadap kelangsungan kehidupan masyarakat di daerah Pengaruh Konversi Lahan Pertanian Menjadi Lahan IndustriKonversi lahan pertanian menjadi lahan industri banyak terjadi di negara-negara sedang berkembang, seperti negara-negara ASEAN. Konversi lahan pertanian menjadi lahan industri banyak terjadi di pinggir kota. Biasanya, pemilik perusahaan mendirikan industri di sana karena beberapa alasan, di antaranya sebagai Pembangunan industri lebih memilih lahan yang strategis. Sebagian besar lahan strategis tersebut merupakan lahan Harga lahan pertanian relatif lebih murah dibandingkan dengan lahan Pembangunan industri memilih akses yang lebih Industri dibangun dekat dengan bahan baku lahan pertanian menjadi pilihan yang Faktor sosial dan budaya hukum waris. Konversi lahan pertanian menjadi industri mengakibatkan petani “terusir” dari tanah mereka digantikan oleh uang. Awalnya, petani di pedesaan mempunyai tanah, namun kemudian mereka menjadi petani gurem dan tak bertanah. Kondisi ini memengaruhi sistem sosial dan budaya hukum waris yang berorientasi pada nilai uang. Anak-anak petani tidak lagi diwarisi lahan pertanian, tetapi diganti dengan pembagian uang hasil penjualan lahan lahan dalam pembangunan industri memerlukan perhatian beberapa negara industri. Pasalnya, tidak semua industri yang akan atau sudah dibangun berada di lahan yang tepat dan tidak menempati lahan produktif seperti lahan pertanian. Berbagai masalah akan timbul akibat konversi lahan dari lahan pertanian menjadi industri, antara lain1 Lahan pertanian berkurang, yang membuat produktivitas pangan dari pertanian menurun. 2 Lahan pertanian sekitar industri berpotensi terkena imbas pencemaran akibat limbah atau polusi dari industri baik tanah, air, maupun Konversi lahan itu menular, yang mengancam ketersediaan lahan Pengaruh Konversi Lahan Pertanian Menjadi Lahan PermukimanPermukiman menjadi kebutuhan pokok manusia. Semakin banyak jumlah manusia, area permukiman yang dibutuhkan juga semakin luas. Kondisi ini terjadi juga di negara-negara anggota ASEAN. Konversi lahan pertanian menjadi permukiman marak dilakukan di negara-negara ASEAN. Konversi lahan pertanian menjadi permukiman pasti akan menimbulkan dampak, sama seperti konversi lahan pertanian menjadi lahan industri. Biasanya, selalu berdampak negatif apabila dilihat dari sisi fungsi lahan pertanian itu sendiri. Adapun dampak negatifnya itu adalah sebagai Luas lahan pertanian semakin berkurang sehingga produktivitas pangan semakin Petani dan buruh tani kehilangan mata Hilangnya lahan ruang terbuka hijau RTH.4 Berkurangnya lahan resapan airKonversi lahan identik dengan perubahan kondisi ruang. Konversi lahan tidak dapat dicegah karena kebutuhan manusia akan ruang tidak dapat dihindari. Mencegah konversi lahan bisa jadi menghambat pembangunan suatu negara. Oleh karena itu, konversi lahan pertanian harus tetap terjadi. Meskipun demikian, kita harus mengawasi konversi lahan yang terjadi, jangan sampai mengganggu keseimbangan alam, ekosistem, dan kelangsungan hidup sebagian warga negaraDikutip dari buku siswa mata pelajaran IPS terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
OrangJepang bisa makmur dari menggarap lahan pertanian. Walaupun tanah di Jepang tidak sesubur tanah Asia Tenggara dan lebih sempit, tetapi Jepang bisa mengekspor hasil pertaniannya dan kualitasnya juga sangat tinggi. Bandingkan di Indonesia yang kini banyak terjadi alih fungsi lahan karena petani tidak pernah sejahtera. 10. Punya Rasa Malu
7 Faktor Pendorong Terjadinya Alih Fungsi lahan Pertanian Sahabat Sejak dahulu, jumlah lahan pertanian Indonesia cenderung semakin menurun dari tahun ke tahun akibat adanya alih fungsi lahan menjadi non-pertanian. 7 Faktor Pendorong Terjadinya Alih Fungsi lahan Pertanian Picture by nyom’s daily Alih fungsi atau konversi lahan didefinisikan sebagai berubahnya fungsi awal lahan menjadi fungsi lainnya baik dari sebagian maupun keseluruhan lahan akibat adanya faktor-faktor tertentu. Berikut ialah faktor-faktor pendorong terjadinya alih fungsi lahan pertanian yaitu Pertumbuhan penduduk yang pesat Dengan jumlah daratan yang tetap, akan tetapi jumlah penduduk yang terus meningkat. tentu dapat menyebabkan berbagai dampak bagi lingkungan tempat tinggal mereka. Salah satunya adalah adanya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non-pertanian guna memenuhi berbagai kebutuhan hidup yang juga meningkat. Kenaikan kebutuhan masyarakat untuk permukiman Dengan Adanya pertumbuhan demografi, tentu saja juga akan menuntut kebutuhan-kebutuhan dasar termasuk tempat tinggal. Ketika lahan di daerah permukiman sudah tidak lagi mencukupi kebutuhan yang diminta, maka konversi lahan pertanian menjadi kawasan rumah menjadi pilihan sebagai salah satu solusi permasalahan tersebut. Tingginya biaya penyelenggaraan pertanian Untuk mengolah sawah atau lahan pertanian dari lapisan tanah agar mendapatkan hasil yang optimal tentu saja membutuhkan modal yang tidak sedikit, belum lagi jika barang-barang pertanian tersebut mengalami kenaikan seperti pada saat naiknya harga bahan bakar minyak, maka harganya bisa melambung menjadi dua kali lipat. Kenaikan harga pupuk, benih pertanian, biaya irigasi, hingga harga sewa tenaga petani membuat para pemilik sawah mempertimbangkan untuk menjual sawah mereka atau mengalihkan fungsi lahan menjadi bangunan atau tempat wirausaha. Menurunnya harga jual produk-produk pertanian Selain membutuhkan modal yang lumayan, para petani juga harus siap menerima resiko lain, yakni hasil panen yang tidak baik atau bahkan gagal panen. Dimana harga jual produk pertaniannya menjadi sangat rendah atau malah tidak laku di pasaran. Jika hal ini terjadi maka petani akan menderita kerugian yang tidak sedikit pula. Tantangan lain ialah adanya penurunan harga hasil pertaniannya karena faktor-faktor tertentu. Kurangnya minat generasi muda untuk mengelola lahan pertanian Anggapan masyarakat, khususnya para generasi muda mengenai sektor pertanian masih belum sepopuler bidang-bidang usaha yang lain. Para pemuda misalnya, ketika ditanya mengenai cita-cita mereka, maka hampir bisa dipastikan akan menyebutkan berbagai profesi lain selain menjadi petani. Meski tidak sedikit juga masyarakat yang telah menjadi petani sukses, namun profesi petani saat ini memang masih sering dianggap sebagai profesi yang berada pada kelas menengah ke bawah, sehingga cenderung dihindari oleh para generasi muda. Dan sebagai akibatnya, para orang tua yang mempunyai sawah atau lahan pertanian akan menjual lahannya kepada orang lain. Sedangkan bagi mereka yang mewariskan kepada anaknya yang tidak berminat mengelola sawah. maka besar kemungkinan lahan tersebut akan mengalami alih fungsi. Pergantian ke sektor yang dianggap lebih menjanjikan Seiring berkembangnya pengetahuan, teknologi, serta bertambahnya wawasan para pemilik lahan pertanian, maka tidak sedikit dari mereka yang sengaja mengalihkan fungsi lahan pertanian ke sektor usaha lain. Dengan harapan perekonomian dapat semakin meningkat, mereka mulai mendirikan tempat-tempat industri, peternakan, serta tempat usaha lain di atas lahan pertaniannya. Baca Juga Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian, Apa Saja? Lemahnya regulasi pengendalian alih fungsi lahan Yakni ketidaktegasan peraturan pemerintah maupun pejabat mengenai pengendalian fungsi lahan. Ketidaktegasan tersebut diantaranya meliputi kekuatan hukum, ketegasan penegak hukum, dan sanksi pelanggaran. Sekian Catatan kali Ini, 7 Faktor Pendorong Terjadinya Alih Fungsi lahan Pertanian !! Semoga bermanfaat… Tag Alih fungsi lahan
Datastatistik penggunaan lahan pertanian di Indonesia tahun 2003 menunjukkan bahwa potensi sumberdaya lahan pertanian di indonesia adalah seluar 70,70 juta ha. Lahan pertanian yang semakin sempit akibat alih fungsi lahan hanya salah satu kendalanya. Di sisi lain, di banyak daerah di Indonesia, bahkan di daerah permukiman pun sering
Adapun faktor yang mendorong pertanian diantaranya1 Keadaan fisis yang baik untuk pertanian, diantaranya tanah yang luas dan subur, iklim yang baik, dan lapisan tanah yang gembur dan cukup tebal2 Susunan penduduknya menurut mata pencahariannya menunjukan ±10% penduduk Indonesia hidup dari pertanian3 Sektor pertanian menghasilkan lebih dari 50% dari pendapatan nasional4 Penduduk Indonesia cukup banyak, sehingga pertanian membutuhkan banyak tenaga kerja terima kasih sudah mengirim jawabannya
4rON. t0p4exhz03.pages.dev/270t0p4exhz03.pages.dev/169t0p4exhz03.pages.dev/360t0p4exhz03.pages.dev/211t0p4exhz03.pages.dev/56t0p4exhz03.pages.dev/376t0p4exhz03.pages.dev/203t0p4exhz03.pages.dev/330t0p4exhz03.pages.dev/6
salah satu faktor pendorong alih lahan pertanian di asean adalah